Selasa, 25 Agustus 2015

ERDOGAN “Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki”





Oleh: Ari Widayat
Sejarah merupakan akumulasi perjalanan hidup manusia-manusia agung. Mempelajari sejarah memberikan kita ibrah agar meneladani pola perjuangan manusia-manusia tersebut. Tentu kita tidak bisa mengcopy secara utuh gerakannya. Lain zaman lain tantangan. Maka, tatkala kita membaca model manusia besar di era kontemporer, harapannya sedikit banyak ada kemiripan dengan tantangan yang kita hadapi.
Recep Tayyeb Erdogan, namanya memang tak sebesar Ibnu Taimiyah atau Hasan Al-Banna. Lahir pada tanggal 26 Februari 1954 di Rize, sebuah kota kecil di pantai Laut Hitam Turki. Pada usia 13 tahun, ia dan keluarganya pindah ke Istanbul demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Masa muda ia lalui dengan gemilang, belajar di sekolah agama Imam Hatib, melanjutkan studi di Universitas Marmara untuk belajar ekonomi dan bisnis, menjadi pemain sepak bola semi profesional pada usia 16 tahun, dan bekerja di perusahaan angkutan kota Istanbul.
Semasa kuliah, ia aktif dalam kegiatan dakwah dan pergerakan mahasiswa. Berawal dari keprihatinannya dengan kondisi Turki yang semakin memburuk, ia memutuskan untuk terjun dalam pemerintahan. Berbekal kepribadian yang kuat, kemampuan memimpin yang mantap, kepedulian terhadap rakyat, serta ketaatannya pada Rabb penguasa jagad, ia sukses meniti karirnya dalam dunia pemerintahan. Menjadi anggota parlemen, menjadi wali kota Istanbul Raya, 10 tahun menjadi perdana menteri Turki, dan kini ia menjadi presiden Turki. Selama menduduki jabatan pemerintahan itu karya-karya besar telah ia persembahkan untuk rakyat Turki dan dunia Islam.
Dengan keyakinan bahwa Islam adalah solusi, presiden yang dijuluki sebagai “Muadzin Istanbul Penumbang Sekularisme Turki” ini mampu membangkitkan kembali Turki dari julukan “The Sick Man in Europe”  menjadi negara yang sehat dan tumbuh berkembang, bahkan diperhitungkan sebagai negara yang mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia. Erdogan menjadi tokoh paling penting di Dunia Islam, perhatiannya yang sangat besar terhadap bangsa-bangsa Muslim di seluruh dunia, terutama Muslim di Gaza yang dihancurkan oleh Zionis-Israel.
Apakah rahasia sukses Erdogan? “Ia selalu menyelaraskan antara iman, akhlak Islamiyah, dan selalu mengikuti sunah Rasulullah SAW.”
Di tengah langkanya tokoh masa kini yang layak jadi role model seorang pemimpin Muslim yang berani, jujur, peduli rakyat, dan tetap taat beragama, Erdogan merupakan tokoh yang layak diteladani.
“Jika ada lebih banyak pemimpin muslim dapat berpikir dan bertindak seperti Erdogan, berani melawan sikap bisu dunia, maka dunia islam tidak akan dalam kondisi menyedihkan seperti sekarang ini..”
-Ajjaz Zaka Sayed-

Biografi dan kisah perjuangan Erdogan dapat dibaca pada buku “Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki” karya Syarif Taghian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

GEMA RAMADHAN (Kajian Bersama Laziz Al-Haromain Bangkalan)

Meningkatkan Iman, Bukan Hanya Resolusi Ramadhan 👳🏻‍♂️ Ust. Moh. Sofa Faudi, S.Psi. • Iman artinya meyakini dalam hati, mengucapkan dengan...