Oleh: Ari Widayat
Sejarah merupakan akumulasi
perjalanan hidup manusia-manusia agung. Mempelajari sejarah
memberikan kita ibrah agar meneladani pola perjuangan manusia-manusia tersebut.
Tentu
kita tidak bisa mengcopy secara utuh gerakannya. Lain zaman lain
tantangan. Maka, tatkala kita membaca model manusia besar di era kontemporer,
harapannya sedikit banyak ada kemiripan dengan tantangan yang kita hadapi.
Recep
Tayyeb Erdogan, namanya
memang tak sebesar Ibnu Taimiyah atau Hasan Al-Banna. Lahir pada tanggal 26
Februari 1954 di Rize, sebuah kota kecil di pantai Laut Hitam Turki. Pada usia 13 tahun, ia dan keluarganya pindah
ke Istanbul demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Masa muda ia lalui
dengan gemilang, belajar di sekolah agama Imam Hatib, melanjutkan studi di Universitas
Marmara untuk belajar ekonomi dan bisnis,
menjadi pemain sepak bola semi profesional pada usia 16
tahun, dan bekerja di perusahaan angkutan kota Istanbul.
Semasa kuliah, ia aktif
dalam kegiatan dakwah dan pergerakan mahasiswa. Berawal dari keprihatinannya
dengan kondisi Turki yang semakin memburuk, ia memutuskan untuk terjun dalam
pemerintahan. Berbekal kepribadian yang kuat, kemampuan memimpin yang mantap, kepedulian
terhadap rakyat, serta ketaatannya pada Rabb penguasa jagad, ia sukses meniti
karirnya dalam dunia pemerintahan. Menjadi anggota parlemen, menjadi wali kota
Istanbul Raya, 10 tahun menjadi perdana menteri Turki, dan kini ia menjadi
presiden Turki. Selama menduduki jabatan pemerintahan itu karya-karya besar
telah ia persembahkan untuk rakyat Turki dan dunia Islam.
Dengan keyakinan bahwa Islam
adalah solusi, presiden yang dijuluki sebagai “Muadzin Istanbul Penumbang
Sekularisme Turki” ini mampu membangkitkan kembali Turki dari julukan “The Sick Man in Europe” menjadi
negara yang sehat dan tumbuh berkembang, bahkan diperhitungkan sebagai negara
yang mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia. Erdogan
menjadi tokoh paling penting di Dunia Islam, perhatiannya yang sangat besar
terhadap bangsa-bangsa Muslim di seluruh dunia, terutama Muslim di Gaza yang
dihancurkan oleh Zionis-Israel.
Apakah rahasia sukses
Erdogan? “Ia selalu menyelaraskan antara iman, akhlak Islamiyah, dan selalu
mengikuti sunah Rasulullah SAW.”
Di tengah langkanya tokoh
masa kini yang layak jadi role model seorang pemimpin Muslim yang berani,
jujur, peduli rakyat, dan tetap taat beragama, Erdogan merupakan tokoh yang
layak diteladani.
“Jika ada lebih banyak pemimpin muslim dapat berpikir
dan bertindak seperti Erdogan, berani melawan sikap bisu dunia, maka dunia
islam tidak akan dalam kondisi menyedihkan seperti sekarang ini..”
-Ajjaz Zaka Sayed-
Biografi dan kisah perjuangan Erdogan dapat dibaca
pada buku “Erdogan: Muadzin Istanbul Penakluk Sekularisme Turki” karya Syarif Taghian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar