Oleh Anggun Putri A.M
Kunjungan
HTR alias Helvy Tiana Rosa ke UTM menjadi euforia tersendiri bagi para
mahasiswa. Begitu juga dengan beberapa fans yang sangat mengharapkan dapat
bertatap muka langsung dengan sastrawan sekaligus sutradara di film Ketika Mas
Gagah Pergi ini. Apalagi bagi para aktifis dakwah kampus yang tentunya
mempunyai misi yang sama dalam berdakwah. Kedatangannya tentu ditunggu-tunggu
dalam talkshow yang diadakan FLP
Bangkalan di Gedung Auditorium Universitas Trunojoyo Madura. Tak hanya
mahasiswa yang ikut menyambut kedatangannya, namun beberapa masyarakat umum
juga turut pada acara tersebut. Sampai-sampai seorang Bapak mengaku
menyempatkan pulang ke Madura setelah beberapa tahun tidak pulang demi bertemu
dengan HTR. Sastrawan dengan berbagai penghargaan dalam maupun luar negeri ini,
mampu menginspirasi masyarakat lewat tulisan-tulisannya. Apalagi cerpennya yang
berjudul Ketika Mas Gagah Pergi dapat dikatakan sudah banyak memberi pencerahan
bagi masyarakat dalam memperdalam keimanan. Sebenarnya KMGP bukanlah karya
baru. Memang telah dikenal sejak tahun
1990-an dalam versi cerpen. Lalu HTR memperpanjang naskahnya menjadi novelette
di tahun 2011. Menurut penelitian Yono Naka seorang professor Jepang, awal-awal
kemunculan KMGP dari tahun 1990-an
sampai 2000 juga sudah memengaruhi gerakan Lembaga Dakwah Kampus di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar