Rabu, 09 Mei 2018

AKTUALISASI KEPEMIMPINAN DALAM MLC 4.0


Foto bersama panitia dan peserta

WARTA MKMI—MLC 4.0 baru saja selesai dilaksanakan (4-6/5/2018) di Bumi Perkemahan Kakek Bodo, Tretes, Pasuruan. Dengan mengusung tema “Aktualisasi Jiwa Kepemimpinan Yang Cerdas Dan Bertanggung Jawab Sebagai Tombak Jati Diri Muslim”, kegiatan ini sukses dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut.

Pemberian wawasan "Hierarki Manajerial Kepemimpinan"

Bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Fakultas SEFIS, kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 70 peserta gabungan MLC (Muslim Leadership Camp) dan ELC (Economic Leadership Camp).  Berbagai kegiatan untuk meningkatkan aktualisasi kepemimpinan dilaksanakan, seperti pemberian materi mengenai “Hierarki Manajerial Kepemimpinan Organisasi” hingga wawasan mengenai “Communication For Dakwah” serta “Urgensi dan Totalitas Perjuangan Dakwah.”

 
Sholat Berjamaah

Mengusung konsep “Be The Best Leader For The Best Future”, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai kegiatan untuk melatih kemandirian para kader dakwah, seperti qiyamul lail, menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, tilawah, sholat sunnah rawatib, sholat sunnah dhuha, hingga juga harus tersenyum dan mengucapkan salam apabila bertemu dengan saudaranya sesama muslim.

Pemasangan Tenda

Selain itu, para peserta juga dianjurkan untuk melakukan sholat berjamaah secara mandiri di masing-masing kelompok, makan bersama peserta dan panitia, serta saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas kelompok, seperti memasang tenda hingga membuat bendera kelompok. Tujuannya agar mereka mampu secara mental memimpin kelompoknya serta melatih tanggung jawab dan kerjasama.
  

Lomba Memasak
Kegiatan lain yang juga tidak kalah seru adalah lomba memasak yang dilakukan peserta. kegiatan ini tentu saja bertujuan untuk melatih kreatifitas masing-masing kelompok dalam menyajikan bahan-bahan sederhana menjadi luar biasa.

Makan Bersama

Selain itu, outbond yang disajikan dalam kegiatan ini juga tak kalah menantang. Para peserta ditantang untuk memecahkan teka-teki yang rumit untuk melatih reflek dan kemampuan nalar masing-masing individu.

Outbond peserta ikhwan

Hal yang paling mengharukan adalah ketika manajemen konflik sebelum ikrar dilaksanakan. Menko yang disajikan dalam MLC 4.0 memaksa seluruh peserta untuk saling peduli satu sama lain. Mereka dihadapkan pada ujian pilihan untuk sebuah kebersamaan kelulusan sebagai salah satu alumni MLC 4.0.
 
Menejemen Konflik

Terakhir, penutupan sekaligus pemberian hadiah bagi peserta terbaik ikhwan-akhwat, kelompok terbaik ikhwan-akhwat serta peserta paling peduli ikhwan-akhwat.

Pemberian Hadiah

Rahma, salah satu peserta dari program studi Agribisnis mengatakan bahwa ia sangat menyukai kegiatan ini. ia mengatakan kegiatan ini seru dan berharap dapat terus berlanjut hingga ke depannya.

Berbeda dari Rahma, Sofyanut Tauri selaku ketua umum LDK MKMI berharap kegiatan ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya kader-kader dakwah yang mampu memasang strategi luar biasa untuk generasi ke depannya.

“Jika ada sebuah lilin yang menyala di antara sepuluh lilin yang padam, maka lilin tersebutlah yang akan menghidupkan lilin-lilin lainnya. Begitupun dengan dunia dakwah yang diibaratkan lilin yang menerangi kehidupan.” Ujarnya. (Hal/Humas&Media)

Minggu, 22 April 2018

UPGRADING LEMBAGA DAKWAH SE-UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Foto bersama panitia dan peserta upgarding (ikhwan)


WARTA MKMI—Kegiatan Upgrading 2018 Lembaga Dakwah se-Universitas Trunojoyo Madura baru saja selesai dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (21-22) April 2018, bertempat di dua lokasi, rektorat lantai 10 Universitas Trunojoyo Madura dan SDIT Ulil Albab, Kamal.
Kegiatan yang bertemakan “Mantapkan Dakwah Kampus, Sambut Bonus Demografi Indonesia” ini diikuti 110 peserta dari 6 Lembaga Dakwah seperti LDK MKMI yang merupakan lembaga dakwah tingkat universitas. KAMUSFT dari fakultas Teknik, AL-AZZAM dari fakultas FISIB, SEFIS dari FEB, MII AL-MIFTAH dari fakultas Pertanian dan FSI AR-RASYAD dari fakultas Pendidikan, serta MENTORING.


Sesi "Urgensi Dakwah Kampus" Oleh ustaz Yanuari Dwi Prayitno
Kegiatan dibagi menjadi beberapa sesi. Sesi awal adalah pembekalan kader-kader dakwah dengan materi “Kepemimpinan Dakwah Kampus” yang disampaikan oleh ustaz Cholil Amrullah, S.T., M.Kom. dilanjutkan dengan materi kedua mengenai “Urgensi Dakwah Kampus” oleh ustaz Yanuari Dwi Prayitno.

 
Presentasi Program Kerja
Kegiatan kemudian dilanjutkan pada sesi kedua setelah sholat dhuhur, yaitu presentasi program kerja unggulan oleh masing-masing ketua umum lembaga dakwah. Pada sesi ini, masing-masing lembaga dakwah menyiapkan power point yang berisi program kerja unggulan, tujuan, serta sasaran kegiatannya.
Pelaksanaan kegiatan kemudian berpindah lokasi di SDIT Ulil Albab, Kamal. Di lokasi kedua ini, peserta kemudian melakukan Mabit (Malam Bina dan Taqwa) atau dengan menginap di satu lokasi. Mereka akan tidur di satu tempat, kemudian bersama-sama mengerjakan qiyamul lail, sholat subuh serta membaca Al-Ma’tsurat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan persaudaraan sesama kader dakwah di kampus UTM.

Sesi kelas fundraising untuk Bendahara, Dana Usaha dan Sekretaris.
Di hari kedua, masing-masing peserta dibagi ke dalam 4 kelas sesuai dengan bidangnya di masing-masing wajihah, seperti kelas kaderisasi, kelas fundraising, kelas kemuslimahan dan kelas syiar media yang kesemuanya mendapatkan tutor ahli dari para alumni lembaga dakwah di UTM.

Ikrar LDK MKMI

Kegiatan terakhir pada serangkaian acara upgrading yakni pelantikan bersama. Masing-masing ketua umum lembaga dakwah membacakan ikrar diikuti oleh kader dakwah dari masing-masing lembaga tersebut.
Zizi, mahasiswa Akuntansi 2016 yang juga merupakan peserta akhwat dari Lembaga dakwah SEFIS, menyatakan bahwa upgrading adalah kegiatan untuk mengevaluasi masing-masing individu. Ia berharap di kegiatan upgrading selanjutnya akan ada lebih banyak peserta yang mengikuti, karena hal ini sangat bermanfaat bagi kader-kader dakwah.
Berbeda dari pendapat Zizi, akhina Sofyanut Tauri selaku ketua Umum LDK MKMI 2018, menyatakan bahwa acara upgrading ini bertabur ilmu, baik dalam segi manajemen, pengambilan keputusan, problem solving, dll. Ia berharap, bahwa setiap pergantian periode nanti, setiap lembaga dakwah akan melahirkan generasi emas di zamannya masing-masing.
“Jika daun yang kering akan gugur ke tanah, maka Allah akan mempunyai 1000 cara untuk menumbuhkan daun hijau lagi segar. Jika banyak anggota berguguran di tengah perjalanan medan Dakwah, maka masih banyak anggota baru yang Allah pilih untuk senantiasa menggantikannya.” Tegasnya. (Hal/Humas&Media)

GEMA RAMADHAN (Kajian Bersama Laziz Al-Haromain Bangkalan)

Meningkatkan Iman, Bukan Hanya Resolusi Ramadhan 👳🏻‍♂️ Ust. Moh. Sofa Faudi, S.Psi. • Iman artinya meyakini dalam hati, mengucapkan dengan...