“Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan, yaitu Al-Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang; gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang pada waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang mampu memberikan petunjuk kepadanya.” (QS. Az-Zumar [39]: 23).
Begitulah Allah menjadikan Al-Quran sebagai rujukan kaum Muslimin dalam meniti hidup. Guna mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Selain itu, Al-Quran juga menjadi obat (penawar) bagi penyakit hati, yang terus mewabah di tengah masyarakat modern. (QS Al-Isra [17]: 72).
Karena itu, setiap Muslim hendaknya menguatkan kembali komitmen kepada Al-Quran. Mengimani, membenarkan, mencintai, menghormati, dan mengagungkannya.
Setiap saat, seorang Muslim hendaknya terus berkomitmen mengamalkan Al-Quran. Untuk itu, diperlukan langkah padu dan konsisten agar komitmen ini terus terjaga. Sedikitnya ada lima langkah yang perlu dilakukan.
Pertama, meyakini dengan sepenuh hati bahwa Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. Kita wajib mengimani semua ayat yang dibaca. Baik yang berupa hukum-hukum maupun kisah-kisah. Baik yang menurut kita terasa masuk akal maupun yang belum dapat dipahami. Yang nyata maupun gaib. (QS Al-Maidah [5]: 83).
Kedua, menjadikan Al-Quran sebagai kawan akrab dalam kehidupan, yakni sebagai bahan bacaan terbaik dalam perjalanan umat manusia. (QS Al-Baqarah [2]: 121).
Ketiga, berupaya memahami setiap kata dan kalimat indah yang tertera dalam kitab mulia ini. Tadabbur Al-Quran dilakukan dengan mengulangi ayat-ayat yang dibaca dan merepasinya dalam hati. (QS An-Nisa’ [4]: 82).
Keempat, mencoba menghafalkan dan menjaga hafalan ayat demi ayat dengan sepenuh jiwa. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang di dalam rongga tubuhnya tidak ada sedikit pun Al-Quran, tak ubahnya bagaikan rumah yang bobrok.”
Kelima, mengamalkannya dalam hidup keseharian dan berpegang teguh pada hukum-hukumnya. Senantiasa berusaha menyelaraskan hidup dan tingkah laku, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Karena, sesungguhnya akhlak Rasul SAW adalah gambaran aplikatif dari Al-Quran.
Marilah kita menjadikan Al-Quran sebagai teman sejati. Ke mana dan di manapun berada, Al-Quran selalu menjadi tuntunan. Sebagaimana pesan Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Hudzaifah, “Hendaklah kalian sekalian beredar bersama kitab Allah ke mana saja dia beredar.”
Bila sudah demikian, tak ada lagi kekhawatiran menghadapi berbagai himpitan. Bahkan, saat puncak kesulitan menerpa setiap diri di hari perhitungan kelak, Al-Quran akan menjadi syafaat.
Sumber: kolom hikmah Republika, 21 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
GEMA RAMADHAN (Kajian Bersama Laziz Al-Haromain Bangkalan)
Meningkatkan Iman, Bukan Hanya Resolusi Ramadhan 👳🏻♂️ Ust. Moh. Sofa Faudi, S.Psi. • Iman artinya meyakini dalam hati, mengucapkan dengan...
-
Berikut link file-file yang telah direvisi : https://drive.google.com/open?id=1EAX17NtiqqUwktMWy3M5itrXOiD3p3MK
-
"PENGERTIAN SIRAH" Ibnu Mandzur dalam kitab Lisanul Arab menyatakan arti as-sirah (السيرة) menurut bahasa adalah ...
-
Lailatul Qadar adalah malam yang agung di antara sekian malam di bulan suci Ramadhan. Satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar