Berikut link file-file yang telah direvisi :
Minggu, 30 Desember 2018
Rabu, 09 Mei 2018
AKTUALISASI KEPEMIMPINAN DALAM MLC 4.0
Foto bersama panitia dan peserta |
WARTA MKMI—MLC 4.0 baru saja selesai
dilaksanakan (4-6/5/2018) di Bumi Perkemahan Kakek Bodo, Tretes, Pasuruan.
Dengan mengusung tema “Aktualisasi Jiwa Kepemimpinan Yang Cerdas Dan
Bertanggung Jawab Sebagai Tombak Jati Diri Muslim”, kegiatan ini sukses
dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut.
Pemberian wawasan "Hierarki Manajerial Kepemimpinan" |
Bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Fakultas
SEFIS, kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 70 peserta gabungan MLC (Muslim
Leadership Camp) dan ELC (Economic Leadership Camp). Berbagai kegiatan untuk meningkatkan
aktualisasi kepemimpinan dilaksanakan, seperti pemberian materi mengenai
“Hierarki Manajerial Kepemimpinan Organisasi” hingga wawasan mengenai
“Communication For Dakwah” serta “Urgensi dan Totalitas Perjuangan Dakwah.”
Mengusung konsep “Be The Best Leader For The
Best Future”, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai kegiatan untuk melatih
kemandirian para kader dakwah, seperti qiyamul lail, menghafal ayat-ayat
Al-Qur’an, tilawah, sholat sunnah rawatib, sholat sunnah dhuha, hingga juga harus
tersenyum dan mengucapkan salam apabila bertemu dengan saudaranya sesama muslim.
Pemasangan Tenda |
Selain itu, para peserta juga dianjurkan untuk
melakukan sholat berjamaah secara mandiri di masing-masing kelompok, makan
bersama peserta dan panitia, serta saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas
kelompok, seperti memasang tenda hingga membuat bendera kelompok. Tujuannya
agar mereka mampu secara mental memimpin kelompoknya serta melatih tanggung
jawab dan kerjasama.
Lomba Memasak |
Kegiatan lain yang juga tidak kalah seru adalah
lomba memasak yang dilakukan peserta. kegiatan ini tentu saja bertujuan untuk
melatih kreatifitas masing-masing kelompok dalam menyajikan bahan-bahan
sederhana menjadi luar biasa.
Makan Bersama |
Selain itu, outbond
yang disajikan dalam kegiatan ini juga tak kalah menantang. Para peserta
ditantang untuk memecahkan teka-teki yang rumit untuk melatih reflek dan
kemampuan nalar masing-masing individu.
Hal yang paling mengharukan adalah ketika
manajemen konflik sebelum ikrar dilaksanakan. Menko yang disajikan dalam MLC
4.0 memaksa seluruh peserta untuk saling peduli satu sama lain. Mereka dihadapkan
pada ujian pilihan untuk sebuah kebersamaan kelulusan sebagai salah satu alumni
MLC 4.0.
Terakhir, penutupan sekaligus pemberian hadiah
bagi peserta terbaik ikhwan-akhwat, kelompok terbaik ikhwan-akhwat serta
peserta paling peduli ikhwan-akhwat.
Pemberian Hadiah |
Rahma, salah satu peserta dari program studi
Agribisnis mengatakan bahwa ia sangat menyukai kegiatan ini. ia mengatakan
kegiatan ini seru dan berharap dapat terus berlanjut hingga ke depannya.
Berbeda dari Rahma, Sofyanut Tauri selaku ketua
umum LDK MKMI berharap kegiatan ini dapat menjadi cikal bakal lahirnya
kader-kader dakwah yang mampu memasang strategi luar biasa untuk generasi ke
depannya.
“Jika ada sebuah lilin yang menyala di antara
sepuluh lilin yang padam, maka lilin tersebutlah yang akan menghidupkan
lilin-lilin lainnya. Begitupun dengan dunia dakwah yang diibaratkan lilin yang
menerangi kehidupan.” Ujarnya. (Hal/Humas&Media)
Minggu, 22 April 2018
UPGRADING LEMBAGA DAKWAH SE-UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Foto bersama panitia dan peserta upgarding (ikhwan) |
WARTA MKMI—Kegiatan Upgrading 2018 Lembaga Dakwah se-Universitas Trunojoyo Madura baru
saja selesai dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari,
Sabtu-Minggu (21-22) April 2018, bertempat di dua lokasi, rektorat lantai 10
Universitas Trunojoyo Madura dan SDIT Ulil Albab, Kamal.
Kegiatan yang bertemakan “Mantapkan Dakwah
Kampus, Sambut Bonus Demografi Indonesia” ini diikuti 110 peserta dari 6
Lembaga Dakwah seperti LDK MKMI yang merupakan lembaga dakwah tingkat
universitas. KAMUSFT dari fakultas Teknik, AL-AZZAM dari fakultas FISIB, SEFIS
dari FEB, MII AL-MIFTAH dari fakultas Pertanian dan FSI AR-RASYAD dari fakultas
Pendidikan, serta MENTORING.
Sesi "Urgensi Dakwah Kampus" Oleh ustaz Yanuari Dwi Prayitno |
Kegiatan dibagi menjadi beberapa sesi. Sesi
awal adalah pembekalan kader-kader dakwah dengan materi “Kepemimpinan Dakwah
Kampus” yang disampaikan oleh ustaz Cholil Amrullah, S.T., M.Kom. dilanjutkan
dengan materi kedua mengenai “Urgensi Dakwah Kampus” oleh ustaz Yanuari Dwi
Prayitno.
Presentasi Program Kerja |
Kegiatan kemudian dilanjutkan pada sesi kedua
setelah sholat dhuhur, yaitu presentasi program kerja unggulan oleh
masing-masing ketua umum lembaga dakwah. Pada sesi ini, masing-masing lembaga
dakwah menyiapkan power point yang
berisi program kerja unggulan, tujuan, serta sasaran kegiatannya.
Pelaksanaan kegiatan kemudian berpindah lokasi
di SDIT Ulil Albab, Kamal. Di lokasi kedua ini, peserta kemudian melakukan
Mabit (Malam Bina dan Taqwa) atau dengan menginap di satu lokasi. Mereka akan
tidur di satu tempat, kemudian bersama-sama mengerjakan qiyamul lail, sholat
subuh serta membaca Al-Ma’tsurat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
persaudaraan sesama kader dakwah di kampus UTM.
Sesi kelas fundraising untuk Bendahara, Dana Usaha dan Sekretaris. |
Di hari kedua, masing-masing peserta dibagi ke
dalam 4 kelas sesuai dengan bidangnya di masing-masing wajihah, seperti kelas
kaderisasi, kelas fundraising, kelas
kemuslimahan dan kelas syiar media yang kesemuanya mendapatkan tutor ahli dari
para alumni lembaga dakwah di UTM.
Ikrar LDK MKMI |
Kegiatan terakhir pada serangkaian acara upgrading yakni pelantikan bersama.
Masing-masing ketua umum lembaga dakwah membacakan ikrar diikuti oleh kader
dakwah dari masing-masing lembaga tersebut.
Zizi, mahasiswa Akuntansi 2016 yang juga
merupakan peserta akhwat dari Lembaga dakwah SEFIS, menyatakan bahwa upgrading adalah kegiatan untuk
mengevaluasi masing-masing individu. Ia berharap di kegiatan upgrading selanjutnya akan ada lebih
banyak peserta yang mengikuti, karena hal ini sangat bermanfaat bagi
kader-kader dakwah.
Berbeda dari pendapat Zizi, akhina Sofyanut
Tauri selaku ketua Umum LDK MKMI 2018, menyatakan bahwa acara upgrading ini bertabur ilmu, baik dalam
segi manajemen, pengambilan keputusan, problem
solving, dll. Ia berharap, bahwa setiap pergantian periode nanti, setiap
lembaga dakwah akan melahirkan generasi emas di zamannya masing-masing.
“Jika daun yang kering akan gugur ke tanah,
maka Allah akan mempunyai 1000 cara untuk menumbuhkan daun hijau lagi segar.
Jika banyak anggota berguguran di tengah perjalanan medan Dakwah, maka masih
banyak anggota baru yang Allah pilih untuk senantiasa menggantikannya.”
Tegasnya. (Hal/Humas&Media)
Langganan:
Postingan (Atom)
GEMA RAMADHAN (Kajian Bersama Laziz Al-Haromain Bangkalan)
Meningkatkan Iman, Bukan Hanya Resolusi Ramadhan 👳🏻♂️ Ust. Moh. Sofa Faudi, S.Psi. • Iman artinya meyakini dalam hati, mengucapkan dengan...
-
Berikut link file-file yang telah direvisi : https://drive.google.com/open?id=1EAX17NtiqqUwktMWy3M5itrXOiD3p3MK
-
"PENGERTIAN SIRAH" Ibnu Mandzur dalam kitab Lisanul Arab menyatakan arti as-sirah (السيرة) menurut bahasa adalah ...
-
Lailatul Qadar adalah malam yang agung di antara sekian malam di bulan suci Ramadhan. Satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadhan,...